Pages

Kamis, 05 Mei 2011

PARAGRAF


KATA PENGANTAR
Pendekatan pengajaran yang menempatkan dosen sebagai sentral kegiatan belajar-mengajar sedikit-demi sedikit mulai di tinggalkan. Ada kecenderungan dewasa ini untuk kembali pada pemikiran jika mahasiswa akan belajar lebih baik jika lingkungan di ciptakan alimiah.Belajar akan lebih bermakna jika mahasiswa “mengalami” apa yang di pelajarinya bukan “mengetahui”-nya. Dengan konsep itu, hasil pembelajaran lebih bermakna bagi mahasiswa.
Dalam konteks pembelajaran bahasa dan sastra indonesia, pengajaran bahasa indonesia di kembalikan pada kedudukan yang sebenarnya, yaitu melatih membaca, menulis, berbicara, mendengarkan dan mengapresiasikan sastra. Tujuan pengajaran bahasa dan sastra Indonesia adalah melatih mahasiswa meningkatkan kemampuan berbahasa Indonesia, baik lisan maupun tulisanya. Atas dasar itu, pengajaran bahasa Indonesia sebaiknya di isi oleh kegiatan melatih mahasiswa membaca sebayak-banyaknya, menulis sebanyak-banyaknya, berdiskusi sebanyak-banyaknya dan mendengarkan sebanyak-banyaknya. Dengan konsep itu, kelas bahasa Indonesia di isi kegiatan aktif dan kreatif berbahasa Indonesia nyata.
Melihat fakta bahwa bahasa Indonesia adalah bahasa pengantar resmi dalam kehidupan sehari-hari, prngajaran bahasa indonesia d UNIVERSITAS selayaknya di arahkan pada pelatihan berbahasa aktif, yaitu membaca aktif, menulis aktif, berbicara aktif dan mendengarkan aktif. Kegiatan berbahasa aktif semacam itu akan meningkatkan kemampuan berbahasa mahasiswa pada tingkat tertinggi. Itulah harapan dari penyusunan makalah ini. Mahasiswa di harapkan, menjadikan bahasa indonesia sebagai alat berekspresi secara aktif. Dengan kegiatan-kegiatan per unitnya.
Harapan kami, semoga penulisan makalah ini berguna untuk meningkatkan kemampuan dan kreatifitas dalam berbahasa indonesia


I
DAFTAR ISI
Kata Pengantar
Daftar Isi
1.1.Paragraf
A.     Pengertian Paragraf
B.      Jenis Paragraf
B.1. Paragraf Eksposisi
B.2. Paragraf Argumentasi
B.3. Paragraf Persuasi
B.4. Paragraf Narasi
B.5. Paragraf Deskrifsi
1.2.Pola Pengembangan Paragraf
A.      Pola Pengebangan Paragraf Narasi
B.      Pola Pengembangan Paragraf Deskripsi
C.      Pola Pengembangan Paragraf Eksposisi
D.     Pola Pengembangan Paragraf Argumentasi
E.      Pola Perkembangan Paragraf Persuasi
1.3.Pola Pengembangan Paragraf Secara Umum
A.      Pola Pengembangan Paragraf Generalisasi
B.      Pola Pengembangan Paragraf Analogi
C.      Pola Pengembangan Paragraf Sebab-akibat


  
PARAGRAF
Paragraf ialah bagian bab dalam suatu karangan yang penulisannya dimulain denngan baris baru. Paragraf sering juga di sebut sebagai alinea.
JENIS PARAGRAF
Ada lima jenis paragraf, yaitu                        ;
1.      Paragraf Eksposisi
Paragraf eksposisi ialah paragraf yang berisi penjelasan – penjelasan atau paparan yang dapat memperluas pengetahuan pembaca.
2.      Paragraf Argumentasi
Paragraf Argumentasi ialah paragraf  yang berisi pendapat yang di sertai pembahasan logis dan di perkuat dengan fakta-fakta sehingga pendapat itu di terima kebenarannya.
3.      Paragraf Persuasi
Paragraf Persuasi ialah paragraf yang berisi imbauan atau ajakan kepada orang-orang tertentu, kelompok atau masyarakat tentang sesuatu. Agar yang di sampaikan itu dapat mempengaruhi orang lain, harus pula di sertai penjelasan dan fakta-fakta.
4.      Paragraf Narasi
Paragraf Nrasi adalah paragraf yang berisi cerita, ada pelaku, peristiwa, konflik, dan penyelesaiannya.
5.      Paragraf Deskripsi
Paragraf Deskripsi adalah paragraf yang berisi pengalaman atas sesuatu yang di lihat, dirasa, didengar, dialami dan sebagainya, sehingga membuat pembaca seolah-olah melihat, merasa, mendengar, mengalami dan sebagainya, apa yang di gambarkan tersebut (mempungsikan pancaindra si pembaca).
POLA PENGEMBANGAN PARAGRAF
Paragraf bisa di kembangkan dengan berbagai pola, seperti narasi, deskripsi, eksposisi, argumentasi, dan persuasi
1.      Pengembangan Paragraf Narasi
Paragraf narasi merupakan paragraf yang berupa cerita. Kronologis cerita menjadi penekanan dalam narasi. Oleh karena itu,ciri paragraf narasi adalah adanya tokoh, setting atau latar dan alur
Contoh           ;
Musim hujan kemudian singgah di kota itu. Meski tidak selalu lebat dan lebih kerap berwujud gerimis,tapi tiap hari mendesis. Kadang-kadang sore, sepanjang malam, pagi atau siang hari. Tukang pos itu berteduh di bawah pohon atau emperan toko jika hujan turun deras, dan kembali berkeliling ketika hujan menjelma gerimis. Tubuhnya tertutup mantel, di kepalanya ada pet. Dan mukanya di tutupi sapu tangan seperti perampok.
2.      Pengembangan Paragraf Deskripsi
Paragraf deskrifsi merupakan paragraf yang menggambarkan sebuah benda, orang, tempat, atau pristiwa. Sehingga pembaca seperti melihat sendiri apa yang di gambarkan, karena objek di gambarkan secara terperinci.
Contoh           ;
Dari kejauhan, minah melenggang dengan bakul jamu yang bertengger di punggungnya sambil sesekali membetulkan letak selendang batik coklat lusuh yang melintas di kepalanya. Minah, gadis hitam manis berwajah bundar seperti bulan, menjadi salah satu hiasan pagi di pinggiran Propinsi Jawa Barat.
3.      Pengembangan Paragraf Eksposisi
Paragraf eksposisi merupakan paragraf yang bersifat memaparkan. Hal yang di paparkan dapatberupa definisi, proses, klasifikasi, laporan, menyertakan data, bukti, alasan,  grafik, contoh. Dengan maksud sekedar menjelaskan tanpa ada unsur mempengaruhi.
Contoh           ;
Dalam operasi tersebut, terjaring sebanyak 821 pelajar bermasalah. Dari jumlah itu, di perkirakan 57 pelajar di tindak lanjuti karna  memenuhi unsur pidana. Pelajar tersebut umumnya tidak memiliki rasa percaya diri, pergaulan mereka di pengaruhi oleh faktor-faktor lingkungan.
4.      Pengembangan Paragraf Argumentasi
Argumentasi artinya alasan. Paragraf argumentasi berarti memberikan alasan dengan tujuan meyakinkan. Agar alasan meyakinkan biasanya di dukung oleh adanya bukti atau fakta.
Contoh           ;
Dalam siaran pers, BULOG mengemukakan arti pentingnya beras bagi pengamanan pangan. Saat ini, permasalahan gelobal yang banyak mengedepankan adalah kerapuhan ketahanan pangan, kemiskinan, pelestarian warisan budaya, dan pembangunan berkelanjutan. Beras di ambil sebagai simbol upaya pengentasan masalah ini karena beras merupakan makanan pokok yang dimakan lebih dari setengah penduduk dunia. Selain itu, terdapat tradisi serta perayaan yang penting artinya bagi kebudayaan dunia yang melibatkan beras. Demikian juga kegiatan menanam padi dan memanen yang mampu memberikan lapangan kerja bagi ratusan juta penduduk pedesaan, terutama di negara berkembang.
5.      Pengembangn Paragraf Persuasi
Persuasif artinya ajakan. Dengan demikian, paragraf persuasif berarti paragraf yang berisi ajakan dengan tujuan mempengaruhi pembaca.
Contoh           ;
Sebagai orang tua, anda perlu menyampaikan kepada anak apa artinya sukses. Anak yang sukses adalah anak yang dapat memberikan sumbangan positif kepada masyarakat dan berhasil memiliki harga diri serta kebahagiaan.tekanan kepada anak bahwa walaupun secara akademis mereka berhasil, masih ada ukuran lain dari kesuksesan.
POLA PENGEMBANGAN PARAGRAF SECARA UMUM
1.      Pola Pengembangan Generalisasi
Pola pengembangan generalisasi juga merupakan dari penalaran. Generalisasi ditarik berdasarkan fakta dan data. Fakta dan data dapat di peroleh dari penilaian, pengamatan, atau hasil survai. Jumlah data dan fakta khusus yang di kemukakan harus cukup dan dapat mewakili.
Contoh           ;
Petugas pengibaran bendera merah putih di tingkat Kabupaten, Propinsi, dan Nasional setiap tagal tanggal 17 Agustus di laksanakan oleh PASKIBRAKA. Dan anggota PASKIBRAKA adalah siswa-siswi yang telah lulus sleksi di sekolah, Kabupaten dan d tingkat Propinsi. Jenis tes untuk menjadi anggota PASKIBRAKA meliputi tes postur tubuh, jasmani, psikotes, dan wawancara. Jadi dapat katakan anggota PASKIBRAKA adalah siswa-siswi terpilih untuk mewakili daerahnya masing untuk menjadi petugas pengibaran bendera merah putih di tingkat Kabupaten, Propinsi dan Nasional.
2.      Pola Pengembangan Analogi
Pola pengembangan analogi merupakan bagian dari induksi. Penalaran di lakukan dengan membandingkan dua hal yang berbeda, tetapi memiliki beberapa persamaan. Berdasarkan beberapa persamaan tersebut, barulah di tarik sebuah kesimpulan.
Contoh           ;
Seseorang yang menuntut ilmu sama halnya dengan mendaki gunung. Sewaktu mendaki ada sajah rintangan, seperti jalan yang licin yang dapat membuat seseorang jatuh. Ada pula semak belukar yang sukar dilalui, kesulitan memahami pelajaran dan lain-lain. Apakah dia sanggup melaluinya hingga cita-citanya tercapai? Jadi, menuntut ilmu sama halnya dengan mendaki gunung.
3.      Pola Pengembangan Sebab-akibat
Pola pengembangan sebab-akibat juga merupakan bagian penalaran induksi. Penalaran dimulai dengan mengemukakan fakta berupa sebab, lalu di susul dengan kesimpulan yang berupa akibat.
Contoh           ;
Hujan berturut-turut mengguyur desa kami. Air sungai berangsur-angsur naik. Jalan dan halaman pun mulai di genangi air. Akhirnya, banjirpun melanda desa kami.


KESIMPULAN
Paragraf merupakan bagian bab dalam suatu karangan yang penulisannya dimulai dengan baris baru. Paragraf sering juga di sebut sebagai alinea.
Jenis paragraf
Paragraf Eksposisi
Merupakan paragraf yang bersifat memaparkan yang menyatakan data, bukti, dan alasan. Dengan maksud sekedar menjelaskan tanpa ada unsur mempengaruhi.
Paragraf Narasi
Merupakan paragraf yang berupa cerita. Di dalamnya ada tokoh, latar, dan alur.
Paragraf Deskripsi
Merupakan paragraf yang menggambarkan suatu objek secara terperinci
Paragraf Argumentasi
Paragraf yang memberikan alasan dengan tujuan meyakinkan dengan menyertakan data, bukti, alasan, grafik, contoh.
Paragraf Persuasi
Paragraf yang berisi ajakan dengan tujuan mempengaruhi pembaca, dengan manyertakan bukti, data, alasan, grafik, dan contoh. Selain itu terdapat pernyataan yang bersifat merayu, membujuk dan mengajak.
Pengembngan paragraf secara umum        ;
Pola pengembangan generalisasi
Generalisasi di tarik berdasarkan fakta dan data yang di peroleh melalui penilaian, pengamatan, atau hasil survai. Diawali dengan pernyataan-pernyataan khusus yang sejenis selanjutnya ditarik sebuah kesimpulan, berdasarkan pernyataan-pernyataan tersebut.
Pola pengembnagan analogi
Analogi berupa perumpamaan atau pengibaratan. Hal yang dibandingkan berasal dari dua kelas yang berbeda.
Pola pengembangan sebab-akibat
Merupakan bagian penalaran induksi, penalaran di mulai dengan mengemukakan fakta berupa sebab, lalu di susul dengan kesimpulan yang berupa akibat.


DAFTAR PUSTAKA
                         .2005. Iktisar Materi-Materi Penting Bahasa Indonesia. Bandung: Pionir Jaya
S.Pd. Rusmianto dan Drs.Mafrukhi. M.Pd. 2008. Siap Ujian Nasional Bahasa Indonesia. Jakarta: Erlangga.
M.Pd. Drs. Abdul Rani danDra. Yuni Pratiwi. 2004. Bahasa Dan Sastra Indonesia.

0 komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More